KONTRIBUTOR
BANDUNG, PUTRA PRIMA PERDANA
Kompas.com - 05/01/2018, 05:17 WIB
Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar(KOMPAS.com/Putra Prima Perdana.)
BANDUNG, KOMPAS.com — Analis
politik Point Indonesia, Arif Nurul Imam, mengatakan, isu SARA masih mungkin
menghiasi Pilkada Jawa Barat 2018.
“Kemungkinan isu SARA dimainkan di
Pilkada Jabar masih ada. Meski demikian, dampaknya tak begitu signifikan karena
bakal calon yang muncul di permukaan orang lokal semua,” kata Arif saat
dihubungi Kompas.com, Kamis (4/1/2018).
Menurut Arief, strategi Dedi Mulyadi menggandeng Deddy Mizwarsebagai
pasangannya di Pilkada Jawa
Barat 2018 dapat dikatakan sebagai langkah tepat. Sebab, Dedi
menjadi salah satu kandidat yang mungkin diserang isu SARA lantaran dirinya
sangat kental dengan budaya sunda dan nasionalisme.
“Pasangan Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar
menjadi pasangan calon yang merepresentasikan nasionalis-relegius sehingga
pasangan ini merupakan perpaduan corak representasi masyarakat Jabar. Artinya,
dengan duet dua tokoh ini, serangan SARA kepada Dedi Mulyadi akan berkurang,
bahkan bisa diredam karena adanya Deddy Mizwar,” katanya.
Potensi isu SARA, lanjut Arif,
kemungkinan besar akan diembuskan jika lawan politik Dedi Mulyadi
mengapitalisasi isu-isu SARA.
“Namun, dampak elektoralnya tak bakal
signifikan. Selain itu, latar belakang Dedi Mulyadi sebagai mantan aktivis HMI
dan pengurus Nahdlatul Ulama dapat menjadi counter isu yang
bisa meredam isu tersebut,” ucapnya.
Arif menilai, ada isu lain yang mungkin
bisa dimainkan dalam Pilkada Jawa Barat ketimbang menggunakan isu SARA.
“Isu perang kesalehan, siapa yang
paling saleh atau religius. Isu lain soal Meikarta juga akan menjadi isu
hangat,” tandasnya.
Sementara itu, Dedi Mulyadi mengklaim
pasangan Dua DM (Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar) bakal memberikan sumbangsih besar
untuk Pilkada Jawa Barat 2018 dengan cara menurunkan tensi politik yang
memungkinkan dibuat tinggi dengan isu SARA.
“Dua-duanya mewakili dua sisi yang
berbeda. Yang satu mewakili kelompok masyarakat religius, yang satu mewakili
representasi masyarakat nasionalis. Dua-duanya kali ini digabungkan dari yang
biasa dibenturkan. Ini sumbangsih kita bagi Pilkada Jawa Barat untuk menjadikan
pilkada yang tenang, tertib, dan adem serta memberikan rasa nyaman bagi
masyarakat,” kata Dedi, Kamis.
PenulisKontributor Bandung, Putra Prima Perdana
EditorFarid Assifa
0 komentar:
Post a Comment