Tuesday, June 21, 2016

Menakar Peluang Partai Perindo dalam Pemilu 2019

Oleh : Arif Nurul Imam

Sejak reformasi, di setiap jelang Pemilu hampir dipastikan muncul berbagai partai politik baru yang mengusung kepentingan, platform, serta ideologi yang beragam. Pada Pemilu pertama pasca Orde Baru; bahkan mencatatkan rekor dengan jumlah peserta sebanyak 48 partai politik. Meski tidak semua lolos verifikasi serta gagal mendudukkan kader di kursi legislatif, namun kehadiran partai politik baru  bisa dibaca bahwa praktek kehidupan demokrasi kita tumbuh subur sejalan dengan semangat dan cita-cita dalam membangun kehidupan demokrasi di Tanah Air.
Meski rentang pelaksanaan Pemilu masih relatif lama, namun hari ini publik sudah tidak asing lagi dengan parpol baru; Partai Perindo besutan pengusaha ‘raja media’ Harry Tanoesodibyo. Dengan segala kekuatan politiknya, sebagai pendatang baru dalam percaturan politik Indonesia, nampaknya tak bisa dianggap dengan sebelah mata.
Dengan topangan media, terutama serangan udara melewati televisi, laju popularitas partai yang dideklarasikan pada 7 Februari 2015 tesebut terus meroket. Hal ini tentu menjadi salah satu modal politik  yang akan menjadi jalan mulus untuk lolos verifikasi dan sukses di Pemilu. Artinya, partai yang mengusung tagline “Indonesia Sejahtera” ini, mempunyai peluang besar, bukan saja lolos mengikuti Pemilu, namun juga potensial memperoleh dukungan suara besar.

Mengapa Memiliki Peluang Besar?
Jika membedah kekuatan yang dimiliki, maka akan memahami mengapa partai berlambang Rajawali ini mempunyai potensi atau peluang besar dalam Pemilu 2019. Terdapat berbagai pilar kekuatan yang saling menyokong di tubuh Partai ini yang jika dikelola berpotensi menjadi kekuatan dahsyat dalam menghadapi pertempuran politik 2019.
Pertama, sebagaimana jamak diketahui, kekuatan media yang dimiliki ketua umum Partai Perindo. Sebagai raja media, Perindo dengan mudah akan memanfaatkan media sebagai alat sosialisasi penyebaran visi-misi sekaligus melakukan ‘branding’ untuk mendongkrak popularitas serta elektabilitas sebagaimana publik saksikan di media jaringan MNC Grup. Sebagai contoh misalnya, mars Perindo yang diputar berulang-ulang di televisi maupun radio setiap saat harus diakui mempunyai kekuatan “sihir’ luar biasa dalam mensosialisasikan Partai Perindo disemua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.
Kedua, program kerja yang nyata. Dengan slogan Indonesia Sejahtera, Perindo menunjukkan keberpihakan politiknya pada sektor ekonomi kerakyatan dengan program kerja nyata. Sejumlah program di luncurkan, diantaranya yang menjadi unggulan adalah gerobak untuk UMKM. Program ini selain sebagai simbol komitmen keberpihakan pada masyarakat kelas bawah, juga sebagai upaya menciptakan kemandirian ekonomi para pelaku usaha kecil dan menengah. Artinya, program semacam ini, selain mendapatkan simpati publik, juga secara nyata melakukan pemberdayaan ekonomi. Jika program ini massif dan sukses, maka dapat dipastikan akan menjadi ‘lumbung suara’ pada Pemilu 2019.
Ketiga, konsolidasi yang massif. Jika melihat website, akun facebook atau twitter Partai Perindo, nampaknya kegiatan konsolidasi merupakan agenda rutin yang terus dilakukan. Tiada hari tanpa konsolidasi dengan membentuk dan memperkuat struktur partai hingga tingkat grassroot. Bukan hanya dilevel kepengurusan provinsi atau kabupaten, melainkan hingga tingkat kecamatan dan kelurahan. Dengan massifnya agenda konsolidasi, maka sebagai mesin politik hampir dipastikan akan menunjang kerja-kerja politik ditengah masyarakat untuk mensosialisasikan program Partai dan sekaligus sebagai mesin politik yang akan mendulang dukungan pemilih.
Keempat, ketokohan Harry Tanoesodibyo. Sebagai ketua umum Parpol, lelaki kelahiran Surabaya ini bisa menjadi simbol dan figur partai. Sebagai pengusaha sukses, ia dapat didorong sebagai figur yang dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda ditengah lesunya pertumbuhan ekonomi dan sulitnya lapangan kerja. Apalagi popularitasnya yang kian menanjak seiring makin intensifnya tampil dilayar televisi serta rajin turun menyapa warga masyarakat.
Kelima, operator politik yang sudah teruji. Tanpa bermaksud untuk mengkultuskan, salah satu kekuatan lain yang mungkin jarang dibaca sebagai pilar penting adalah sosok Ahmad Rofiq yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Perindo. Mantan ketua umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah(IMM) ini memiliki rekam jejak panjang dan sukses dalam membidani lahirnya partai politik. Sebelum mendirikan Perindo bersama Harry Tanoesodibyo, ia tercatat sukses meloloskan Partai Matahari Bangsa(PMB) mengikuti Pemilu serta meloloskan Partai Nasdem sebagai peserta Pemilu serta memperoleh kursi di Parlemen. Melihat segudang pengalaman politik Sekjen Perindo, tidak berlebihan jika menyebut sebagai operator politik yang teruji yang sudah tentu menjadi kekuatan Partai Perindo dalam mengelola segenap potensi dan kompleksitas persoalan menjadi sebuah kekuatan politik yang siap bersaing dalam kompetesi elektoral 2019.
Tentu terdapat banyak potensi kekuatan politik lainnya yang ada di tubuh Partai Perindo. Hanya saja, hemat saya, kelima kekuatan tersebut memiliki nilai signifikan dalam menghadapi Pemilu kedepan.
Penutup
Di tengah upaya penyederhanaan partai politik, membangun partai politik baru sesungguhnya merupakan pekerjaan rumit dan penuh tantangan. Selain syaratnya yang makin ketat dan berat, membangun partai membutuhkan stamina, dan berbagai kekuatan yang harus dikombinasikan secara sinergis.
Namun demikian, peluang untuk lolos dan memperoleh dukungan publik dalam Pemilu kedepan bagi Partai Perindo tentu bukan kemustahilan. Dengan beragam potensi kekuatan yang dimiliki, peluang untuk sukses Pemilu 2019 tentu bukanlah sekedar isapan jempol. Tentu itu semua terpulang kembali pada seluruh kader Partai Perindo bagaimana melakukan kerja-kerja politik secara konsisten, menjaga soliditas, serta melakukan inovasi atau terobosan politik agar memperoleh simpati dan dukungan publik. Mari kita lihat dan uji dalam prosesnya. Wallohualam bishowab.

Tulisan ini pernah dimuat di Kabargrind, 6 Juni 2016


Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment