Salah
satu destinasi wisata alam di Yogyakarta yang sekarang lagi ngehits adalah
Kalibiru. Tempat wisata ini terletak di Jogja Barat, tepatnya di Kecamatan
Kokap, Kabupaten Kulonprogo. Menyuguhkan panorama alam yang natural, sekaligus
menyediakan tempat selfie yang banyak diburu wisatawan untuk “narsis”.
Meski
sudah tenar belakangan, namun saya baru bisa menyempatkan berkunjung lagi, pada
bulan puasa kemarin untuk mengantarkan teman dari Jakarta. Sebelumnya saya
pernah datang ketempat ini secara intensif, sekitar tahun 2006 sekitar satu bulan
untuk melakukan observasi.
Saat
itu, membantu teman Panggih Widodo yang sekarang menjadi komisioner KPUD
Kulonprogo, menjadi konsultan sosial ekonomi Waduk Sermo yang dibiayai oleh salah
satu Kementerian. Tugasnya melakukan observasi kemudian menyusun rekomendasi terkait
pengembangan waduk sermo, terutama dari segi sosial masyarakat agar dapat
mencegah laju sedimentasi. Dalam observasi itu, Kalibiru memang telah dilihat
sebagai potensi wisata yang bisa dikembangkan berbasis kemasyarakatan.
Kemarin
ketika berkunjung, saya menyempatkan melakukan wawancara dengan beberapa pelaku
wisata tempat ini. Betapa dahsyat, objek wisata alam ini telah mampu mengeruk
rupiah dengan jumlah memukau. Ada perputaran uang puluhan juta rupiah setiap
hari. Lebih dahsyat lagi, wisata Kalibiru dikelola oleh masyarakat yang
menjadikan sumber penghasilan masyarakat sekitar.
Pelayanan
yang diberikan juga lumayan smart,
selain fasilitas pendukung yang memadai, kecuali jalan menuju arah lokasi yang
masih perlu diperbaiki. Perbaikan jalan tentu menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah sebagai fasilitas publik.
Perbaikan jalan, hemat saya menjadi mendesak,
sebab beberapa teman yang pernah berkunjung dari Jakarta mengeluhkan soal ini. Selain
itu, banyak teman yang masih penasaran dengan wisata alam ini, terutama
kawan-kawan Jakarta yang berlatar beragam profesi.
Tentu
keberhasilan membangun tempat wisata ini membutuhkan proses dan mesti melakukan
inovasi untuk menjawab tantangan dan trend kebutuhan wisatawan. Saya kira, di
Kulonprogo ini adalah salah satu contoh pengelolaan sumber daya alam yang
sukses dikelola oleh warga, bukan pemodal. Pemerintah cukup memfasilitasi
tempat-tempat yang potensial dikembangkan menjadi destinasi wisata dengan memberikan
fasilitas publik yang memadai, dan tetek-bengek lainnya. Pola pengelolaan berbasis
masyarakat semacam ini, perlu direplikasi dibanyak tempat agar dapat
mengakselerasi kesejahteraan masyarakat.
0 komentar:
Post a Comment