BANTUL - Ketua DPD PKS Bantul Amir Syarifudin meminta kader PKS yang telanjur ngelencer
ikut dalam kunjungan kerja (kunker) DPRD Bantul ke Palembang dan
Makassar untuk segera pulang. Amir yang juga anggota DPRD Bantul mengaku
tidak mengikuti kunjungan kerja tersebut untuk membantu masyarakat yang
terkena musibah.
“Saya langsung telepon dan instruksikan untuk segera pulang bagi anggota FPKS yang telanjur berangkat. Konsituen, tetangga saya dan masyarakat Bantul tengah tertimpa musibah. Untuk itu saya memilih tidak ikut kunker,” tegasnya, Senin (4/12/2017).
Amir Syarifudin mengaku tidak mengikuti kunjungan kerja tersebut. Menurutnya kondisi Bantul saat ini sedang tertimpa musibah. Alangkah tidak bijaknya jika dalam kondisi seperti ini dirinya sebagai wakil rakyat justru berpergian ke luar Jawa. Menurutnya mendampingi masyarakat yang sedang terkena musibah lebih mendesak dibanding mengikuti kunker.
Sementara Wakil Ketua DPRD Bantul Mahmud Ardi Widanto sampai pukul 13.30 sWIB mengaku belum memutuskan apakah akan ikut kunjungan kerja atau tidak. Kader Fraksi PAN ini mengaku masih menimbang-menimbang. Padahal sesuai keberangkatan para wakil rakyat ini dijadwalkan sejak siang hingga sore, tergantung tiket pesawat yang diperoleh. Di DPRD Bantul kemarin terlihat sejumlah Sekertariat Dewan yang berangkat berombongan dari gedung DPRD.
Ketua DPW PAN DIY Nazaruddin menilai jawaban Wakil Ketua DPRD Bantul ini muskil. Nazar juga mengkritik keras kader PAN dan anggota DPRD yang ikut kunker di tengah suasana bencana yang melanda Bantul. Menurutnya kegiatan semacam ini sudah sering dilakukan oleh para anggota Dewan. Menurut Nazar, para wakil rakyat ini tiap pekan pasti pergi, kegiatan ini sudah menjadi kebiasan mereka. Sudah jadi racun yang merusak sistem pemerintahan daerah.
“Itu cara sistem merusak legislatif daerah. Dan yang dirusak malah ketagihan. Seperti narkoba. Merusak tapi yang melakukan ketagihan. Bencanapun yang menima rakyat tak sanggup membuat mereka libur sepekan untuk pergi,” sindirinya.
Pengamat Poin Indonesia Arif Nurul Iman menilai seharusnya dalam kondisi bencana seperti ini kunjungan tersebut bisa dijadwal ulang. Artinya di tengah warga Bantul berduka akibat bencana seharusnya bisa ditunda sebagai bentuk kepekaan anggota Dewan dalam merespons aneka kebutuhan tanggap darurat. “Ini tindakan parlemen yang kurang peka terhadap situasi masyarakat,” tegasnya.
Camat Pleret Sigit Subroto membenarkan mengikuti kunjungan kerja ke Palembang. Saat dihubungi SINDO, Sigit mengaku baru akan berangkat. Padahal wilayah Imogiri adalah wilayah paling parah terdampak becana ini namun menurutnya semua sudah bisa diatasi dengan baik. Mayoritas pengungsi juga sudah pulang ke rumah masing-masing. “Pengungsi sudah pada pulang sejak Sabtu. Tapi masih ada satu titik di SD Siluk yang mengungsi dan di Karangtengah,” terangnya.
“Saya langsung telepon dan instruksikan untuk segera pulang bagi anggota FPKS yang telanjur berangkat. Konsituen, tetangga saya dan masyarakat Bantul tengah tertimpa musibah. Untuk itu saya memilih tidak ikut kunker,” tegasnya, Senin (4/12/2017).
Amir Syarifudin mengaku tidak mengikuti kunjungan kerja tersebut. Menurutnya kondisi Bantul saat ini sedang tertimpa musibah. Alangkah tidak bijaknya jika dalam kondisi seperti ini dirinya sebagai wakil rakyat justru berpergian ke luar Jawa. Menurutnya mendampingi masyarakat yang sedang terkena musibah lebih mendesak dibanding mengikuti kunker.
Sementara Wakil Ketua DPRD Bantul Mahmud Ardi Widanto sampai pukul 13.30 sWIB mengaku belum memutuskan apakah akan ikut kunjungan kerja atau tidak. Kader Fraksi PAN ini mengaku masih menimbang-menimbang. Padahal sesuai keberangkatan para wakil rakyat ini dijadwalkan sejak siang hingga sore, tergantung tiket pesawat yang diperoleh. Di DPRD Bantul kemarin terlihat sejumlah Sekertariat Dewan yang berangkat berombongan dari gedung DPRD.
Ketua DPW PAN DIY Nazaruddin menilai jawaban Wakil Ketua DPRD Bantul ini muskil. Nazar juga mengkritik keras kader PAN dan anggota DPRD yang ikut kunker di tengah suasana bencana yang melanda Bantul. Menurutnya kegiatan semacam ini sudah sering dilakukan oleh para anggota Dewan. Menurut Nazar, para wakil rakyat ini tiap pekan pasti pergi, kegiatan ini sudah menjadi kebiasan mereka. Sudah jadi racun yang merusak sistem pemerintahan daerah.
“Itu cara sistem merusak legislatif daerah. Dan yang dirusak malah ketagihan. Seperti narkoba. Merusak tapi yang melakukan ketagihan. Bencanapun yang menima rakyat tak sanggup membuat mereka libur sepekan untuk pergi,” sindirinya.
Pengamat Poin Indonesia Arif Nurul Iman menilai seharusnya dalam kondisi bencana seperti ini kunjungan tersebut bisa dijadwal ulang. Artinya di tengah warga Bantul berduka akibat bencana seharusnya bisa ditunda sebagai bentuk kepekaan anggota Dewan dalam merespons aneka kebutuhan tanggap darurat. “Ini tindakan parlemen yang kurang peka terhadap situasi masyarakat,” tegasnya.
Camat Pleret Sigit Subroto membenarkan mengikuti kunjungan kerja ke Palembang. Saat dihubungi SINDO, Sigit mengaku baru akan berangkat. Padahal wilayah Imogiri adalah wilayah paling parah terdampak becana ini namun menurutnya semua sudah bisa diatasi dengan baik. Mayoritas pengungsi juga sudah pulang ke rumah masing-masing. “Pengungsi sudah pada pulang sejak Sabtu. Tapi masih ada satu titik di SD Siluk yang mengungsi dan di Karangtengah,” terangnya.
(wib)
Sumber Koran Sindo dan SindoNews https://daerah.sindonews.com/read/1262870/189/pks-bantul-perintahkan-kadernya-yang-ngelecer-segera-pulang-1512384966
0 komentar:
Post a Comment