Amril Amarullah, Jurnalis · Jum'at
29 Desember 2017, 21:16 WIB
Dedi Mulyadi. (Foto: Okezone)
·
JAKARTA - Potensi Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi jadi
calon gubernur dan berpasangan dengan Deddy Mizwar sangat besar. Pasalnya, Dedi
punya sejumlah keunggulan dan modal politik yang lebih besar dalam memenangkan
pertarungan di bursa Pilgub Jawa
Barat2018.
“Kalau dilihat dari modal politik
Dedi Mulyadi lebih layak jadi calon gubernur, sementara Dedi Mizwar sebagai
cawagubnya,” ujar Pengamat Politik POINT Indonesia, Arif Nurul Imam dalam
keterangannya kepada Okezone, Jumat (29/12/2017).
Selain itu, dilihat dari sisi partai pendukung,
Dedi Mulyadi adalah Ketua DPD Golkar Jabar yang punya 17 kursi DPRD provinsi.
Sementara Deddy Mizwar hanya didukung 12 kursi DPRD dari Partai Demokrat.
Faktor lainnya adalah elektabilitas Dedi Mulyadi,
berdasarkan sejumlah survei, berada di atas Deddy Mizwar. Contohnya dari Survei
Indo Barometer pada awal November yang menunjukkan elektabilitas Dedi mengalami
peningkatan ke angka 20 persen, menyalip elektabilitas Wakil Gubernur Jawa
Barat Deddy yang menurun ke angka 16 persen.
Karena itu, kata Arif, jika ingin memenangkan
Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi selayaknya dipilih sebagai calon gubernur agar “daya
jual” dan potensi keterpilihannya lebih besar.
Meski demikian, menurut Arif, Deddy Mizwar juga
punya sejumlah keunggulan yang dapat menggandakan dukungan, seperti dekat
dengan kelompok pemilih Muslim dan masyarakat perkotaan.
“Kalau Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar bisa bersatu akan
menjadi duet maut yang merepresentasikan pemilih perdesaan dan perkotaan,”
tandas Arif.
Seperti diketahui, wacana duet Dedi Mulyadi-Deddy
Mizwar jadi perbincangan setelah kedua tokoh ini menggelar pertemuan dan
sepakat maju bersama dengan membangun koalisi sejajar. Namun demikian,
kesepakatan politik tersebut masih harus mendapatkan dukungan dari pengurus
DPP, baik dari DPP Partai Golkar maupun DPP Partai Demokrat.
0 komentar:
Post a Comment