Ndeso selama ini selalu cenderung di maknai peyorasi. Ndeso acapkali dipakai untuk mencemooh terkait hal-hal yang buruk atau terbelakang. Pendek kata, ndeso adalah semua hal yang serba jelek dalam kontruksi alam pikir masyarakat modern.
Namun, bagi Presiden Jokowi ndeso adalah identitas politik yang, diakui atau tidak, sengaja disematkan oleh para penasehat politiknya untuk mencitrakan diri sebagai bagian kawulo alit. Strategi ini ternyata menuai sukses besar, dan mengantarkan di tangga kekuasaan tertinggi di republik ini.
Pasca peristiwa tersebut, ndeso, dalam lanskap branding politik, kini merupakan komoditas politik unggulan yang kerap diklaim tokoh politik sebagai simbol bagian rakyat jelata. Tujuaannya, paling tidak agar dinilai publik agar terlihat sederhana, meski misalnya doyan barang-barang bermerk, seperti gemar memakai tas yg harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Bagaimana dengan Anda? Apakah anda ndeso atau kekota-kotaan?. Kalo saya jelas ndeso asli, bukan KW atau mengaku-ngaku ndeso agar bisa memanipulasi kesadaran publik #ehhh
Note: Status Facebook saya tgl 5 Juli 2017
0 komentar:
Post a Comment