Pengamat: Kritik Politisi PDIP Bisa
Dijadikan Bahan Evaluasi Kabinet
Di 100 hari kepemimpinan
Presiden Jokowi
Senin, 10 Februari 2020 16:49 WIB
INDOZONE.ID
- Pengamat politik yang juga Direktur
IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Iman menyatakan pernyataan
kritik Politisi PDIP Effendi Simbolon terhadap Kabinet Periode 2 Presiden Joko
Widodo harus dijadikan bahan evaluasi para menterinya saat ini.
"Kalau
kritik Effendi Simbolon, saya kira ada benarnya, tapi kalau pos menteri apa
saya kira perlu evaluasi," ucapnya kepada Indozone, Senin, (10/2/2020)
Menurutnya,
100 hari kepemimpinan Jokowi ini bisa dilihat dari kinerja para pembantunya
yaitu menteri-menteri di kabinet periode kedua ini.
"Sampai
mana kinerjanya, mana yang menunjukkan gejala bagus, mana yang masih stagnan,
atau kemudian kinerja cenderung mengalami penurunan kualitas," ungkapnya.
Arif
mengatakan kabinet pemerintahan Jokowi masih perlu dievaluasi. Beberapa sektor
kementerian seperti BUMN, Jaksa Agung dinilai memiliki tren positif dan ada
gejala-gejala terobosan.
Sementara
itu, sektor- sektor kementerian tertentu misalnya memang seperti di bidang
ekonomi yang menggawangi omnibus law itu menjadi kontroversi.
"Karena
sampai hari ini juga publik tidak tahu tentang RUU sapu jagad tersebut. Padahal
mekanisme pembuatan UU, publik harus mengkritisi biar tahu biar tidak ada
kerugian disatu pihak dan menguntungkan pihak lain jika berlaku UU ini,"
jelasnya.
Terkait
menteri yang harus dikritisi, sambungnya, ini tentu harus dievaluasi mendalam
dan menyeluruh siapa yang kompeten dan tidak kompeten. Dia mengatakan yang hari
ini perlu disoroti kementerian-kementerian yang merancang RUU Omnibus Law itu.
"Kalau
UU itu tidak dibuka ke publik itu artinya melanggar UU tahun 2019 tentang
Pembentukan perundang-undangan karena perlu ada partisipasi masyarakat,"
katanya.
Sebelumnya.
Politikus PDIP Effendi Simbolon menilai ada kesalahan dalam susunan Kabinet
Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Jokowi. Setelah 100 hari kerja, sejumlah
menteri di kabinet dinilai tak dapat menunjukkan kemampuannya. Effendi menyebut
susunan kabinet sekarang bukanlah tim impian.
0 komentar:
Post a Comment