Reporter:
Antara
Editor:
Ninis
Chairunnisa
Sabtu, 4
November 2017 12:24 WIB
Ketua
Dewan Pengurus Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menjawab pertanyaan
wartawan di restoran Riung Sunda, Cikini, di Jakarta, Senin, 18 Oktober 2017.
Tempo/Syafiul Hadi
TEMPO.CO,
Purwakarta - Survei
Indo Barometer menyatakan elektabilitas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam pemilihan
Gubernur Jawa Barat 2018 mengalami peningkatan ke angka 20 persen.
Perolehannya menyalip elektabilitas Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, yang
menurun ke angka 16 persen.
"Hasil
survei Indo Barometer yang disampaikan pada Jumat, cukup menarik," kata
analis politik POINT Indonesia, Arif Nurul Iman, dalam siaran pers yang
diterima di Purwakarta, Sabtu, 4 November 2017.
Arif mengatakan, sesuai dengan hasil survei itu, tren positif berhasil diraih Dedi Mulyadi. Sebaliknya, Deddy Mizwar justru mengalami tren negatif.
"Itu
membuktikan kalau konstelasi pemilih di Jawa Barat masih cair. Siapa pun yang
unggul dalam survei, belum tentu akan memenangi pertarungan pada pilgub
(pemilihan gubernur) Jawa Barat nanti," ucap Arif.
Arif
menyatakan faktor gencarnya blusukan yang dilakukan Dedi Mulyadi menjadi
penentu kenaikan elektabilitas dirinya. Hal tersebut didukung gaya komunikasi
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu, yang sangat mudah dicerna masyarakat
perdesaan.
"Cara komunikasi Dedi Mulyadi kepada masyarakat di perdesaan ini sangat efektif, mudah dicerna kalangan itu," kata Arif.
Selain
itu, dukungan DPP Partai Golkar kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ternyata
mendatangkan berkah tersendiri bagi Dedi Mulyadi. Menurut Arif, hal tersebut
berdampak negatif terhadap Partai Golkar tapi positif terhadap Dedi Mulyadi.
"Kader Golkar menjadi semakin solid mendukung Dedi Mulyadi setelah
rekomendasi diumumkan. Dampaknya bagus untuk Dedi, tapi negatif bagi
Golkar," ujarnya.
Sumber Tempo https://pilkada.tempo.co/read/1030684/golkar-dukung-ridwan-kamil-dedi-mulyadi-malah-dapat-untung#EXkwjAucLjF7KhP8.41
0 komentar:
Post a Comment