Kompas.com - 09/10/2017
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik POINT Indonesia, Arif Nurul Imam mengimbau Golkar
untuk mengusung kadernya sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala
Jawa Barat 2018. Partai berlambang pohon beringin itu diharapkan
mendengarkan aspirasi kader dan simpatisan di daerah.
"Elit Golkar harus menyesuaikan harapan, aspirasi kader dan
simpatisan dalam memberikan dukungan dalam pilkada sesuai AD/ART dan
mekanisme organisasi. Jangan sampai kepentingan pribadi mengorbankan
kepentingan organisasi, termasuk dalam mengusung cagub dalam Pilkada
Jabar," kata Arif kepada Kompas.com melalui pernyataan tertulis, Minggu (8/10/2017) malam.
Menurut Arif, di dalam internal Golkar sendiri memang terjadi
dinamika dalam pengusungan bakal calon gubernur Jawa Barat. Namun
demikian, Golkar sendiri mesti kembali ke aturan dan mekanisme partai
dalam mengusung figur yang akan memimpin Jabar ke depan.
Terkait ada kemungkinan pengorbanan kader demi "keamanan" bagi Ketua
Umum Golkar Setya Novanto, Arif menilai ruangnya ada tapi kecil. Sebab,
di Golkar sendiri banyak faksi politik yang juga menghendaki Setya
Novanto segera lengser.
"Artinya, Setnov (Setya Novanto) tak memiliki dukungan internal yang
kuat sehingga mau tak mau harus mendukung kadernya sendiri dalam Pilkada
Jabar," tandas Arif.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi
mengatakan ia adalah bakal calon gubernur Jawa Barat dari Partai Golkar
berdasarkan mekanisme organisasi partai. Menurut Dedi, seluruh langkah
dan syarat sudah dipenuhinya untuk menjadi bakal calon gubernur mewakili
partainya.
"Sebenarnya keputusan sudah diputuskan. Aspek langkah organisasi
sudah final. Dari sisi institusi sudah selesai," kata Dedi saat ditemui
seusai menghadiri pelantikan pengurus baru DPD Partai Hanura Jawa Barat
di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Sabtu (7/10/2017).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham
mengatakan, pihaknya tidak akan terburu-buru untuk memberikan surat
rekomendasi kepada Dedi Mulyadi unuk Pilkada Jabar. Pihaknya akan
melakukan survei terlebih dahulu untuk mengukur elektabilitas Bupati
Purwakarta yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Barat itu.
"Karena
kita ingin menang, maka tentu kita harus tanya kepada apa aspirasi
rakyat, perlu kita cek, caranya adalah survei," kata Sekjen Partai
Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu
(8/10/2017).
Idrus mengatakan, prinsipnya Partai Golkar
mengedepankan kadernya sendiri untuk diusung sebagai bupati, wali kota
atau pun Gubernur. Apalagi kader itu merupakan pengurus partai di
daerah. Namun, Partai Golkar tidak mau buru-buru dalam mengambil
keputusan.
"Kami mengedepankan saudara Dedi, tetapi tentu di situ
masih ada garis miring garis miring, apakah menjadi Gubernur atau Wakil
Gubernur, dan tentu ini semua sangat terkait dengan komunikasi politik
yang dilakukan," ucap Idrus.
0 komentar:
Post a Comment