Friday, June 9, 2017

Demokrasi Menghadapi Sejumlah Tantangan

 Proses penguatan demokrasi di tengah kemajuan teknologi kini mengalami sejumlah tantangan. Tantangan seperti, ledakan informasi, social media, dan ancaman politik identitas menjadi sebuah masalah baru sekaligus tantangan dalam mewujudkan demokrasi subtansial.
Melihat kondisi ini, Sanggar Maos Tradisi Yogyakarta meenggelar diskusi publik dengan mengusung tema "Membaca Perkembangan Baru Demokrasi" Rabu(7/6). Diskusi tersebut menghadirkan narasumber Hari Begi(Aktivis Politik dan Arif Nurul Imam(Peneliti Politik).
Acara dimulai dengan pidato politik oleh Arie Sujito(Pengamat Politik UGM) yang membeberkan fenomena politik dewasa ini yang kian mencemaskan.  "Isu politik hari ini sebagian besar hanya framing saja, bukan persoalan riil yang dihadapi masyarakat," ujarnya.

Demokrasi kita, kata Arie, ruang publik kita hanya dipenuhi perdebatan yang tak subtansial. Isu-isu publik jarang diperdebatkan secara serius dalam mencari jalan keluar. Masalah lainnya, demokrasi kita juga terjebak pada masalah detail dan teknokratis sehingga meminggirkan isu subtansial.

Sementara itu, Hari Bagi memaparkan bahwa perkembangan demokrasi hari ini mirip demokrasi hypermarket. Demokrasi semacam ini kemudian memmunculkan plasma-plasma politik seperti, ormas, tokoh, dan lainnya. 

Arif Nurul Imam menjelaskan pentingnya memanfaatkan kemajuan teknologi, terutama social medial sebagai sarana untuk mengkonsolidasikan gagasan-gagasan yang dapat menjadi pressure kebijakan public. Social media dapat menjadi piranti untuk menggerakkan perubahan, terutama dalam menggalang dukungan public. Selain itu social media juga dimanfaatkan dalam menguatkan demokrasi subtansial.

Sumber: Harian Kedaulatan Rakyat, 7 Juni 2017

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment