Friday, June 22, 2018

Kekancan Saklawase



Catatan Reuni SMP 2 Sentolo


Pada 13 Juni kemarin, kami mengadakan reuni alumni SMP 2 Sentolo yg kini berganti nama SMP 1 Samigaluh di Kebun Krisan, Gerbosari, Samigaluh, Kulonprogo. Meski hanya satu angkatan 96 dan hanya dihadiri puluhan orang, namun pertemuan awal ini bagi saya  bisa dikatakan modal awal untuk melangkah maju.

Maju dalam arti menjaga dan merawat perkawanan agar kekancan saklawase bisa terjaga dan berkesinambungan. Memang hanya puluhan orang yang hadir, dari 160 orang, namun sebagai acara awal, kegiatan ini bisa disebut sukses. Selain itu, acara kecil ini juga dihadiri oleh dua guru, yaitu Pak Mujiharjo yang kini telah pensiun, dan Bu Parjilah.

Reuni menjadi momentum berharga bukan saja mempertemukan kawan yang lama tak berjumpa, melainkan memiliki beberapa fungsi. Setidaknya, ada tiga fungsi yang bisa di peroleh dari acara kumpul-kumpul tersebut.

Pertama, ngumpulke balung pisah. Di tengah kepadatan dan kesibukan masing-masing, mengumpulkan kawan yang lama tak jumpa dan berbeda aktivitas tentu tak mudah. Saya melihat ada banyak kawan yang berjumpa lagi setelah lulus, termasuk saya sendiri. Artinya, ;lebih dua dasawarsa tak jumpa hingga momentum reuni tersebut.

Karena saking lamanya, tentu ada banyak perubahan. Baik secara fisik, aktivitas, maupun cara berpikir. Terjadi metamorphosis sehingga memiliki beragam kesibukan dan identitas yang saya yakin akan bisa bersinergi untuk saling membesarkan.

Kedua, merajut modal social. Modal social adalah modal yang kadang tanpa disadari kerap kita abaikan. Padahal terdapat modal social yang sesungguhnya sangat bermanfaat. Merajut perkawanan yang lama tak jumpa adalah bagian kerja merajut modal social.

Sosiolog ekonomi asal Jepang Francis Fukuyama, misalnya membuat tesis bahwa modal social bisa di konversi menjadi modal ekonomi.  Artinya, di kala kita memiliki modal social sesungguhnya tercipta untuk menciptakan mesin uang alais pendapatan.

Tentu ini perlu formula, seraya  membaca dan menciptakan peluang dari modal social yang tersedia. Wujudnya bisa beragam, misalnya, jika ada yang memproduk barang, setidaknya bisa memanfaatkan jaringan untuk menjadi konsumen, bahkan marketingnya.

Tentu ada banyak manfaat yang lain, namun yang pokok dan utama adalah menjaga perkawanan agar bisa kekancan saklawase.

Dalam forum ini juga menyepakati untuk menyusun kepanitian, agar ada yang mengelola kegiatan reuni tahun selanjutnya. Saudara Edi Sujarwo di beri tanggung jawab sebagai Ketua, Bu Camat atau Bu Prima di dapuk sebagai sekretaris dan seleb kenamaan mbak Ririeh di beri tanggung jawab sebagai bendahara. Ini tentu sekadar untuk memudahkan berkoordinasi bukan bersifat keorganisasian formal.

Dari percakapan di grup maupun secara langsung, ada banyak profesi dari kawan-kawan alumni, ada yang jadi guru, polisi, tentara, dokter, perajin tas., produsen jamu, seniman, kontraktor, peternak, sopir, dll. Ini tentu profesi yang beragam yang menjanjikan jika bisa di sinergikan. Entahlah



Gumaya Hotel Semarang, 22 Juni 2018

0 komentar:

Post a Comment