Catatan
Reuni SMP 2 Sentolo
Pada 13 Juni kemarin, kami
mengadakan reuni alumni SMP 2 Sentolo yg kini berganti nama SMP 1 Samigaluh di
Kebun Krisan, Gerbosari, Samigaluh, Kulonprogo. Meski hanya satu angkatan 96
dan hanya dihadiri puluhan orang, namun pertemuan awal ini bagi saya bisa dikatakan modal awal untuk melangkah
maju.
Maju dalam arti menjaga dan
merawat perkawanan agar kekancan
saklawase bisa terjaga dan berkesinambungan. Memang hanya puluhan orang
yang hadir, dari 160 orang, namun sebagai acara awal, kegiatan ini bisa disebut
sukses. Selain itu, acara kecil ini juga dihadiri oleh dua guru, yaitu Pak
Mujiharjo yang kini telah pensiun, dan Bu Parjilah.
Reuni menjadi momentum
berharga bukan saja mempertemukan kawan yang lama tak berjumpa, melainkan
memiliki beberapa fungsi. Setidaknya, ada tiga fungsi yang bisa di peroleh dari
acara kumpul-kumpul tersebut.
Pertama, ngumpulke balung
pisah. Di tengah kepadatan dan kesibukan masing-masing, mengumpulkan kawan yang
lama tak jumpa dan berbeda aktivitas tentu tak mudah. Saya melihat ada banyak
kawan yang berjumpa lagi setelah lulus, termasuk saya sendiri. Artinya, ;lebih
dua dasawarsa tak jumpa hingga momentum reuni tersebut.
Karena saking lamanya, tentu
ada banyak perubahan. Baik secara fisik, aktivitas, maupun cara berpikir. Terjadi
metamorphosis sehingga memiliki beragam kesibukan dan identitas yang saya yakin
akan bisa bersinergi untuk saling membesarkan.
Kedua, merajut modal social.
Modal social adalah modal yang kadang tanpa disadari kerap kita abaikan. Padahal
terdapat modal social yang sesungguhnya sangat bermanfaat. Merajut perkawanan
yang lama tak jumpa adalah bagian kerja merajut modal social.
Sosiolog ekonomi asal Jepang
Francis Fukuyama, misalnya membuat tesis bahwa modal social bisa di konversi
menjadi modal ekonomi. Artinya, di kala
kita memiliki modal social sesungguhnya tercipta untuk menciptakan mesin uang
alais pendapatan.
Tentu ini perlu formula,
seraya membaca dan menciptakan peluang
dari modal social yang tersedia. Wujudnya bisa beragam, misalnya, jika ada yang
memproduk barang, setidaknya bisa memanfaatkan jaringan untuk menjadi konsumen,
bahkan marketingnya.
Tentu ada banyak manfaat
yang lain, namun yang pokok dan utama adalah menjaga perkawanan agar bisa
kekancan saklawase.
Dalam forum ini juga
menyepakati untuk menyusun kepanitian, agar ada yang mengelola kegiatan reuni
tahun selanjutnya. Saudara Edi Sujarwo di beri tanggung jawab sebagai Ketua, Bu
Camat atau Bu Prima di dapuk sebagai sekretaris dan seleb kenamaan mbak Ririeh
di beri tanggung jawab sebagai bendahara. Ini tentu sekadar untuk memudahkan
berkoordinasi bukan bersifat keorganisasian formal.
Dari percakapan di grup
maupun secara langsung, ada banyak profesi dari kawan-kawan alumni, ada yang
jadi guru, polisi, tentara, dokter, perajin tas., produsen jamu, seniman,
kontraktor, peternak, sopir, dll. Ini tentu profesi yang beragam yang
menjanjikan jika bisa di sinergikan. Entahlah
Gumaya Hotel Semarang, 22 Juni 2018
0 komentar:
Post a Comment