Kabinet Jokowi Jilid II,
Menteri dari Profesional Dinilai Loyal
Reporter:
Antara
Editor:
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 15 Oktober 2019 12:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Arif Nurul
Imam berpendapat menteri dari kalangan profesional pada Kabinet Jokowi Jilid
II akan lebih loyal kepada Presiden Joko Widodo dibandingkan
menteri dari kalangan partai politik.
"Menteri dari kalangan profesional
tidak punya loyalitas ganda antara parpol dan presiden. Ia akan loyal ke
presiden saja," kata Arif, di Jakarta, menanggapi penyusunan Kabinet Kerja
Jilid II, Selasa, 15 Oktober 2019.
Menurut
dia, hal itu sebagai sesuatu yang positif karena tidak menyelipkan kepentingan
parpol dalam kebijakannya
Kabinet Jokowi Jilid II yang akan segera
ditetapkan Presiden Jokowi diharapkan dapat diisi oleh figur-figur yang
kompeten, profesional, memiliki rekam jejak sukses, dan satu frekuensi.
Direktur Indostrategi ini menilai, kriteria tersebut sangat penting dimiliki
para menteri Kabinet Jokowi Jilid II agar kebijakan antar-kementerian tidak
tumpang-tindih dan saling bertolak belakang.
"Jika melihat perkembangan politik
mutakhir, nampaknya Presiden Jokowi akan melakukan rekrutmen menteri berbasis
kombinasi antara konsesi dan meritokrasi," ujar Arif.
Artinya, tambah dia, kabinet lima tahun ke
depan akan dibangun dengan perpaduan antara politik dagang sapi atau konsesi
dan kompetensi alias meritoktasi.
"Kelebihan
menteri dari profesional jelas mereka lebih kompeten dan bebas dari kepentingan
politik parpol sehingga akan bekerja maksimal untuk menjalankan visi Pak
Jokowi," katanya.
Menurut
dia, ada sejumlah kementerian pada Kabinet Jokowi Jilid II yang harus dikomandani
menteri dari kalangan profesional. Arif menyebut, Menteri ESDM, Menteri
keuangan, Menteri Hukum dan HAM, Jaksa Agung, Mendikbud, Menteri Kesehatan,
serta menteri BUMN harus dipilih dari kalangan profesional.
"Menteri-menteri tersebut lebih baik dari kalangan profesional karena jauh
dari kepentingan politik," ucapnya.
0 komentar:
Post a Comment