Pos-pos Menteri yang
Selayaknya Diisi Profesional
Rabu, 16 Oktober 2019 |
05:36 WIB
VIVAnews/Agus Rahmat
VIVAnews – Kabinet
Kerja jilid II yang segera ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan
diisi figur yang berkompeten, profesional, kemudian juga punya rekam jejak
sukses, dan satu frekuensi.
Menurut Direktur
Indostrategi, Arif Nurul Imam, kriteria tersebut penting agar kebijakan
antarkementerian tidak tumpang-tindih dan saling bertolak belakang.
"Jika melihat
perkembangan politik mutakhir, nampaknya Presiden Jokowi akan melakukan
rekrutmen menteri berbasis kombinasi antara konsesi dan meritokrasi," ucap
Arif dalam keterangan tertulisnya, Selasa 15 Oktober 2019.
Dengan demikian, menurut
dia, kabinet lima tahun ke depan akan dibangun dengan perpaduan antara politik
dagang sapi atau konsesi dan kompetensi alias meritokrasi. Menteri dari
kalangan profesional menurutnya lebih kompeten.
"Kelebihan menteri
dari profesional jelas mereka lebih kompeten dan bebas dari kepentingan politik
parpol, sehingga akan bekerja maksimal untuk menjalankan visi Pak Jokowi,"
katanya.
Dia mengatakan, sejumlah
kementerian harus dikomandani menteri dari kalangan profesional. Semisal,
menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menteri Keuangan, menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia, jaksa agung, menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menteri
Kesehatan, serta menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dipilih dari
kalangan profesional.
"Menteri dari kalangan
profesional, dia tidak punya loyalitas ganda antara parpol dan presiden. Ia
akan loyal ke presiden saja. Jelas positif karena tidak menyelipkan kepentingan
parpol dalam kebijakannya," ujar dia lagi.
0 komentar:
Post a Comment