JAKARTA - Rekomendasi DPP Partai Golkar hingga kini
belum jelas siapa yang di usung di Pilkada Jawa Barat. Oleh karena itum
sikap tersebut nampaknya makin menaikkan daya tawar politik bakal calon
gubernur yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Pengamat Politik POINT Indonesia, Arief Nurul Iman menilai
kebijakan Golkar yang mengambang tentu membuat spekulasi politik di
Jabar makin menghangat.
“Kebijakan DPP Golkar yang belum jelas mengusung calon dalam Pilkada
Jawa Barat tentu memunculkan spekulasi, baik di elit maupun warga Jawa
Barat,” ujar Arif, Minggu (24/9/2017).
Arif menambahkan, bagi Dedi Mulyadi, situasi politik ini justru
makin menaikkan daya tawar politik. Terlebih lagi, Bupati Purwakarta
tersebut justru makin dilirik oleh banyak parpol sebagai alternatif yang
bakal diusung di laga Pilkada.
“Ia bisa saja dipinang oleh PDIP, partai terbesar di Jabar atau
koalisi poros tengah yang hingga kini tengah mencari formulasi koalisi
dan tokoh yang bakal diusung,” sambungnya.
Dikatakan Arif, daya tawar ini karena Dedi Mulyadi merupakan
sosok yang didukung kader partai yang militan serta dikenal luas
masyarakat.
“Kebijakan DPP Golkar yang bertele-tele jangan sampai justru
membuat simpatisan dan kader Golkar Jabar makin menimbulkan spekulasi
dan merusak soliditas. Padahal dulu rekomendasi sudah diputuskan pada
Dedi Mulyadi sebagai kader Golkar, tapi sampai sekarang justru tidak
keluar,” pungkasnya. (sym)
(aky)
0 komentar:
Post a Comment