Kompas.com - 01/08/2017, 23:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Analis politik POINT Indonesia, Arif Nurul Imam menilai, wacana pemasangan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada Plkada Jabar 2018 kurang pas, bahkan bisa mengganggu stabilitas pemerintahan jika mereka terpilih.
Pendapat itu disampaikan Arif terkait pernyataan Sekretaris Jenderal
Partai Golkar Idrus Marham bahwa jika Ridwan Kamil dipasangkan dengan
Dedi Mulyadi, maka berpotensi menang dalam Pilkada Jabar.
Arif mengakui, wacana Ridwan Kamil berpasangan dengan Dedi Mulyadi mungkin bagus karena keduanya memiliki elektabilitas tinggi.
"Hanya saja, secara personalitas ini menjadi masalah ketika terpilih. Kemungkinan bakal terjadi ' matahari kembar'
karena mereka sama-sama figur publik yang menjadi perhatian publik.
Dampaknya, kebijakan akan tidak efektif karena saling memotong," kata
Arif kepada Kompas.com, Selasa (1/8/2017).
Selain itu,
lanjut Arif, persoalan lainnya, jika berpasangan, mereka bakal mengalami
gesekan karena kedua kepala daerah itu memiliki program masing-masing
yang akan diterapkan kembali secara lebih luas di Jawa Barat.
"Bisa saja, bakal terjadi gesekan karena terdapat pengalaman dan
program yang berbeda, sehingga tidak efektif. Pasangan RK-Dedi Mulyadi
sulit terjadi, kecuali ada intervensi elite politik, apalagi Pilkada
Jabar yang sarat dengan kepentingan elite nasional," tandas Arif.
Terkait figur siapa saja yang layak disandingkan dengan mereka, Arif menyebut Ridwan kamil akan cocok dengan politisi PAN, Desy Ratnsari. Sedangkan Dedi Mulyadi bisa berpasangan dengan Dede Yusuf.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham
menyatakan, berdasarkan survei salah satu lembaga, Dedi akan memperoleh
suara tertinggi bila dipasangkan dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil,
dengan asumsi Dedi diposisikan sebagai calon wakil gubernur dan Emil
sebagai calon gubernur.
"RK (Ridwan Kamil) dengan Dedi 57 persen
lebih lah di 2017 ini," ujar Idrus di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta
Barat, Selasa (1/8/2017).
Sementara
itu, jika Dedi dipasangkan dengan nama lainnya, maka perolehan suaranya
lebih kecil. Idrus mencontohkan saat Dedi dipasangkan dengan politisi
PAN, Desy Ratnasari, perolehan suaranya turun di bawah 50 persen namun
tetap di atas 40 persen.
Sumber: Kompas.com http://regional.kompas.com/read/2017/08/01/23294121/duet-ridwan-kamil-dedi-mulyadi-disebut-bisa-memicu-matahari-kembar-
Sumber: Kompas.com http://regional.kompas.com/read/2017/08/01/23294121/duet-ridwan-kamil-dedi-mulyadi-disebut-bisa-memicu-matahari-kembar-
0 komentar:
Post a Comment