Saturday, May 13, 2017

Kelas Menengah


Sekitar lima tahun lalu, seraya menyusuri perjalanan pulang, saya bersama Bang Faisal Basri sempat diskusi mengenai fenomena lonjakan kelas menengah di Indonesia. Karena dia nyetir dan agak ngantuk maka minta saya untuk terus ajak ngobrol agar menghilangkan rasa kantuk.
Nah, meski lelah dan ngantuk, untuk membuka perdebatan saya lemparkan pertanyaan yg agak berat. Pertanyaannya, mengapa jumlah kelas menengah yg besar tak berkorelasi positif dengan kesadaran politik?.
Dari situ dia menjelaskan bahwa kelas menengah itu ada 2 macam, yakni kelas menengah yang hanya dilihat dari tingkat pendapatan saja, dan kelas menengah yang memiliki kesadaran ideologis. Dalam bahasa dia, kelas menengah ideologis ini disebut sebagai strata menengah karena bukan hanya memikirkan survival, melainkan juga perubahan.
Jadi, tak bisa gebyah-uyah atau pukul rata. Jangan berharap kelas menengah mesti memiliki visi perubahan, karena acapkali hanya memikirkan dirinya sendiri, bahkan kadang hanya menyisakan onggokan kebisingan :)
Selanjutnya, saya pun terlelap hingga tiba sampai tujuan. :)

SUMBER: Status Facebook 13 Mei 2017

Related Posts:

  • Kekancan Saklawase Catatan Reuni SMP 2 Sentolo Pada 13 Juni kemarin, kami mengadakan reuni alumni SMP 2 Sentolo yg kini berganti nama SMP 1 Samigaluh di Kebun Krisan, Gerbosari, Samigaluh, Kulonprogo. Meski hanya satu angkatan 96 dan … Read More
  • Destinasi “Ngehits” Wisata Selfie Kalibiru Kulonprogo Salah satu destinasi wisata alam di Yogyakarta yang sekarang lagi ngehits adalah Kalibiru. Tempat wisata ini terletak di Jogja Barat, tepatnya di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo. Menyuguhkan panorama alam yang natura… Read More
  • Ancaman Krisis Sejak Jokowi-Jusuf Kalla dilantik, situasi ekonomi bangsa kita belum menunjukkan arah dan gejala perbaikan yang signifikan. Jargon Nawacita serta berbagai langkah yang dilakukan tim ekonomi, ternyata belum mampu mencari j… Read More
  • Tiga Simpul Massa Aksi 411 Ada sejumlah dugaan mengapa aksi demontrasi 4 November 2016 kemarin mampu menggerakkan massa yang cukup besar. Kita paham memobilisasi massa, apalagi di Jakarta bukan perkara mudah. Dari pengamatan dan hasil wawancara s… Read More
  • Pengkultus dan Pendukung Rasional Jokowi Jokowi, presiden RI ke-7 yang terpilih secara demokratis memang tidak semua pendukungnya bercorak rasional, melainkan kombinasi antara pendukung rasional dan pengkultus. Kombinasi inilah yang mampu menghantarkan di kursi… Read More

0 komentar:

Post a Comment