Ini adalah Blog Arif Nurul Imam

"Orang Boleh Pandai Setinggi Langit Tapi Selama ia Tidak Menulis Ia akan hilang didalam Masyarakat dan Sejarah. Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian".

Ini adalah Blog Arif Nurul Imam

"Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian".

Ini adalah Blog Arif Nurul Imam

"Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian".

Ini adalah Blog Arif Nurul Imam

"Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian".

Ini adalah Blog Arif Nurul Imam

"Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian".

Wednesday, August 26, 2015

Pengkultus dan Pendukung Rasional Jokowi


Jokowi, presiden RI ke-7 yang terpilih secara demokratis memang tidak semua pendukungnya bercorak rasional, melainkan kombinasi antara pendukung rasional dan pengkultus. Kombinasi inilah yang mampu menghantarkan di kursi Presiden, sebab antara suara “preman pasar” dan suara profesor dalam penghitungan memiliki bobot sama satu suara.

Jika menyimak sebelum dan sesudah terpilih sebagai presiden, sebagian pendukung Jokowi terbilang fanatik sehingga apapun langkah Jokowi dianggap sebuah kebenaran dan yang berseberangan dianggap salah besar. Gejala ini mirip pengkultusan terhadap sosok Jokowi layaknya manusia setengah dewa yang tak memiliki cela dan kekurangan. Padahal, selagi masih manusia, pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Maklum, sebagian besar pendukung Jokowi adalah masyarakat kelas bawah sebagaimana dirilis oleh berbagai lembaga survey.

Ancaman Krisis

Sejak Jokowi-Jusuf Kalla dilantik, situasi ekonomi bangsa kita belum menunjukkan arah dan gejala perbaikan yang signifikan. Jargon Nawacita serta berbagai langkah yang dilakukan tim ekonomi, ternyata belum mampu mencari jalan keluar dan landasan pondasi ekonomi yang kokoh. 

Kritis moneter suatu negara bisa dilihat dari banyaknya modal asing yang masuk ke dalam sektor keuangan negara tersebut. Banjirnya modal asing di sektor finansial dan perbankan menandakan suatu negara sudah masuk ke dalam fase awal krisis yang mengkhawatirkan. Saat ini, Indonesia sudah memasuki fase kedua masuknya modal asing tidak hanya melalui perbankan, tetapi juga sudah membanjiri pasar modal tanah air.