Ini adalah Blog Arif Nurul Imam

"Orang Boleh Pandai Setinggi Langit Tapi Selama ia Tidak Menulis Ia akan hilang didalam Masyarakat dan Sejarah. Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian".

Ini adalah Blog Arif Nurul Imam

"Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian".

Ini adalah Blog Arif Nurul Imam

"Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian".

Ini adalah Blog Arif Nurul Imam

"Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian".

Ini adalah Blog Arif Nurul Imam

"Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian".

Tuesday, June 21, 2016

Menakar Peluang Partai Perindo dalam Pemilu 2019

Oleh : Arif Nurul Imam

Sejak reformasi, di setiap jelang Pemilu hampir dipastikan muncul berbagai partai politik baru yang mengusung kepentingan, platform, serta ideologi yang beragam. Pada Pemilu pertama pasca Orde Baru; bahkan mencatatkan rekor dengan jumlah peserta sebanyak 48 partai politik. Meski tidak semua lolos verifikasi serta gagal mendudukkan kader di kursi legislatif, namun kehadiran partai politik baru  bisa dibaca bahwa praktek kehidupan demokrasi kita tumbuh subur sejalan dengan semangat dan cita-cita dalam membangun kehidupan demokrasi di Tanah Air.
Meski rentang pelaksanaan Pemilu masih relatif lama, namun hari ini publik sudah tidak asing lagi dengan parpol baru; Partai Perindo besutan pengusaha ‘raja media’ Harry Tanoesodibyo. Dengan segala kekuatan politiknya, sebagai pendatang baru dalam percaturan politik Indonesia, nampaknya tak bisa dianggap dengan sebelah mata.
Dengan topangan media, terutama serangan udara melewati televisi, laju popularitas partai yang dideklarasikan pada 7 Februari 2015 tesebut terus meroket. Hal ini tentu menjadi salah satu modal politik  yang akan menjadi jalan mulus untuk lolos verifikasi dan sukses di Pemilu. Artinya, partai yang mengusung tagline “Indonesia Sejahtera” ini, mempunyai peluang besar, bukan saja lolos mengikuti Pemilu, namun juga potensial memperoleh dukungan suara besar.

Catatan Dinamika Politik Jelang Pilkada Kulonprogo


Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah(Pilkada) secara serentak akan kembali lagi digelar pada tahun 2017. Demikian pula, kabupaten tanah kelahiran saya, kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak ada perbedaan yang mencolok dengan dinamika politik di daerah lain. Makin dekat rentang waktu pelaksanaan Pilkada praktis tensi dan eskalasi politik dipastikan akan meningkat yang akan diwarnai aneka rupa manuver para elit politik.
Meski kerap diluar Kulonprogo, namun sebagai orang yang lahir dan besar serta ber-KTP Kulonprogo, sudah pasti, memiliki perhatian khusus mengenai perkembangan politik lokal. Apalagi beberapa kawan yang bergiat di politik lokal, kerap mengajak diskusi melewati sosial media maupun melalui sambungan telepon seluler membicarakan mengenai perkembangan politik kekinian.